Pendekatan
Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
Sebagaimana
kita ketahui, bahwa peneliatian adalah merupakan cara-cara ilmiah yang
digunakan untuk mendapatkan data dan tujuan tertentu, cara ilmiah yang
dimaksudkan adalah bahwa kegiatan penelitian tersebut di dasarkan pada
ciri-ciri keilmuan yaitu: Rasional, Empiris dan Sistematis.
Rasional, berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris, berarti bahwa cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis adalah bahwa proses yang digunakan dalam penelitian menggunkan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan pada dasarnya merupakan suatu pencarian (inquiry), menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki.
Dalam kajian penelitian, ada dua pendekatan penelitian yang sering digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian yaitu:
A. Pendekatan Penelitian Kuantitatif
Pendekatan penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang memandang setiap realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Karena itu, sebelum dilakukan penelitian dapat disusun dan dirancang secara detail dan tidak akan berubah-ubah selama penelitian berlangsung. Penelitian ini cenderung dilakukan secara terpisah antara peneliti dengan obyek yang diteliti. Karena itu, proses penelitian dilakukan dari ‘luar’ dengan menggunakan pengukuran disertai analisis secara statistic sehingga penelititan mengimplikasikan, bahwa pendekatan ini menggunakan metode kuantitatif.
Pendekatan Positivistik adalah pendekatan penelitian yang dalam menjawab permaslahan penelitian memerlukan pengukuran yang cermat terhadap variable-variabel obyek yang diteliti guna mendapatkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konstek waktu dan situasi, karena itu pendekatan ini lebih banyak digunakan dalam penelitian bidang ilmu-ilmu Alam, dan penelitian tertentu dalam ilmu-ilmu social, terutama dalam rangka pengembangan konsep, teori dan disiplin ilmu
Pendekatan ini juga dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah cukup mentradisi sebagai metode untuk penelitian, selain itu metode ini disebut pula metode scientific karena sudah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek.
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada fenomene-fenomena yang obyektif dan di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel-sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.
Adapun hasil dari penelitian merupakan generalisasi dan prediksi berdasarkan hasil-hasil pengukuran yang kebenaran hasil penelitiannya didukung oleh validitas cara/alat yang digunakan
B. Pendekatan Penelitian Kualitatif
Pendekatan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat ini sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas social sebagai sesuatu yang holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif.
Pendekatakan penelitian kualitatif disebut juga dengan pendekatan penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada obyek yang alamiah yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika tersebut. Istilah naturalistik menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal dan menekankan pada deskripsi secara alami. Pengambilan data atau penjaringan fenomena dilakukan dari keadaan yang sewajarnya (pengambilann data secara alami atau natural).
Pendekatan ini memandang bahwa kenyataan sebagai suatu yang berdemensi jamak, utuh dan merupakan satu kesatuan. Karena itu tidak mungkin disusun satu rancangan penelitian secara detail dan rancangan penelitian bisa berkembang selama penelitian berlangsung. Dalam pendekatan ini, peneliti dan obyek yang diteliti salaing berintraksi, dan proses penelitiannya bisa dilakukan dari luar maupun dari dalam dengan banyak melibatkan judgment. Dalam pelaksanaannya peneliti berfungsi sebagai alat penelitian.
Pendekatan Naturalistik (kualitatif), adalah pendekan penelitian yang dalam menjawab permasalahan, memerlukan pemahaman secara mendalam dan menyeluruh mengenai obyek yang diteliti guna menghasilkan kesimpulan-kesimpulan dalam konstek waktu dan situasi yang besangkutan. Karena itu, pendekatan ini lebih tepat digunakan dalam sebagian besar penelitian di bidang ilmu-ilmu social, budaya serta penelitian-penelitian penelitian terapan untuk memecahkan masalah praktis.
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditunjukkan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen.
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama yaitu:
a. Menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore).
b. Menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain)
Dalam penggunaan pendekatan ini, hasil penelitian merupakan deskripsi interpretasi yang mana peneliti berusaha menjelaskan dan mendiskripsikan setiap obyek yang ditelitinya bersifat tentative dalam konstek waktu dan situasi tertentu. Kebenaran hasil penelitian lebih banyak didukung melalui kepercayaan berdasarkan konfirmasi dengan pihak-pihak yang diteliti. Pendekatatan ini sering disebut juga dengan pendekatan kualitatif.
Rasional, berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris, berarti bahwa cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis adalah bahwa proses yang digunakan dalam penelitian menggunkan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan pada dasarnya merupakan suatu pencarian (inquiry), menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki.
Dalam kajian penelitian, ada dua pendekatan penelitian yang sering digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian yaitu:
A. Pendekatan Penelitian Kuantitatif
Pendekatan penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang memandang setiap realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Karena itu, sebelum dilakukan penelitian dapat disusun dan dirancang secara detail dan tidak akan berubah-ubah selama penelitian berlangsung. Penelitian ini cenderung dilakukan secara terpisah antara peneliti dengan obyek yang diteliti. Karena itu, proses penelitian dilakukan dari ‘luar’ dengan menggunakan pengukuran disertai analisis secara statistic sehingga penelititan mengimplikasikan, bahwa pendekatan ini menggunakan metode kuantitatif.
Pendekatan Positivistik adalah pendekatan penelitian yang dalam menjawab permaslahan penelitian memerlukan pengukuran yang cermat terhadap variable-variabel obyek yang diteliti guna mendapatkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konstek waktu dan situasi, karena itu pendekatan ini lebih banyak digunakan dalam penelitian bidang ilmu-ilmu Alam, dan penelitian tertentu dalam ilmu-ilmu social, terutama dalam rangka pengembangan konsep, teori dan disiplin ilmu
Pendekatan ini juga dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah cukup mentradisi sebagai metode untuk penelitian, selain itu metode ini disebut pula metode scientific karena sudah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek.
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada fenomene-fenomena yang obyektif dan di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel-sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.
Adapun hasil dari penelitian merupakan generalisasi dan prediksi berdasarkan hasil-hasil pengukuran yang kebenaran hasil penelitiannya didukung oleh validitas cara/alat yang digunakan
B. Pendekatan Penelitian Kualitatif
Pendekatan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat ini sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas social sebagai sesuatu yang holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif.
Pendekatakan penelitian kualitatif disebut juga dengan pendekatan penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada obyek yang alamiah yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika tersebut. Istilah naturalistik menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal dan menekankan pada deskripsi secara alami. Pengambilan data atau penjaringan fenomena dilakukan dari keadaan yang sewajarnya (pengambilann data secara alami atau natural).
Pendekatan ini memandang bahwa kenyataan sebagai suatu yang berdemensi jamak, utuh dan merupakan satu kesatuan. Karena itu tidak mungkin disusun satu rancangan penelitian secara detail dan rancangan penelitian bisa berkembang selama penelitian berlangsung. Dalam pendekatan ini, peneliti dan obyek yang diteliti salaing berintraksi, dan proses penelitiannya bisa dilakukan dari luar maupun dari dalam dengan banyak melibatkan judgment. Dalam pelaksanaannya peneliti berfungsi sebagai alat penelitian.
Pendekatan Naturalistik (kualitatif), adalah pendekan penelitian yang dalam menjawab permasalahan, memerlukan pemahaman secara mendalam dan menyeluruh mengenai obyek yang diteliti guna menghasilkan kesimpulan-kesimpulan dalam konstek waktu dan situasi yang besangkutan. Karena itu, pendekatan ini lebih tepat digunakan dalam sebagian besar penelitian di bidang ilmu-ilmu social, budaya serta penelitian-penelitian penelitian terapan untuk memecahkan masalah praktis.
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditunjukkan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen.
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama yaitu:
a. Menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore).
b. Menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain)
Dalam penggunaan pendekatan ini, hasil penelitian merupakan deskripsi interpretasi yang mana peneliti berusaha menjelaskan dan mendiskripsikan setiap obyek yang ditelitinya bersifat tentative dalam konstek waktu dan situasi tertentu. Kebenaran hasil penelitian lebih banyak didukung melalui kepercayaan berdasarkan konfirmasi dengan pihak-pihak yang diteliti. Pendekatatan ini sering disebut juga dengan pendekatan kualitatif.
SUMBER