Paradigma Baru
Secara historis filsafat merupakan induk ilmu,
dalam perkembangannya ilmu makin terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat
banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat
menjadi tumpuan untuk menjawabnya, filsafat memberi penjelasan atau jawaban
substansial dan radikal atas masalah tersebut, sementara ilmu terus
mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi
secara radikal, proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang
kajian Filsafat Ilmu, oleh karena itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai
upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.
upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.
Akan tetapi didalam perkembangan selanjutnya
ilmuwan banyak menemukan hal-hal baru yang sering mengejutkan, semua ini
diawali dengan kesadaran akan anomali atas prediksi-prediksi paradigma sains
normal, kemudian pandangan yang anomali ini dikembangkan sampai akhirnya
ditemukan paradigma baru yang mana perubahan ini sering sangat revolusioner.
Paradigma baru tersebut kemudian melahirkan sain normal yang baru sampai
ditemukan lagi paradigma baru berikutnya. Bila digambarkan nampak sebagai
berikut :