Saturday, May 12, 2018

PARADIGMA DALAM PENELITIAN


PARADIGMA DALAM PENELITIAN
Paradigma adalah pandangan yang digunakan peneliti yang berisi bagaimana peneliti melihat realita (world views), bagaimana mempelajari fenomena, caracara yan digunakan dalam penelitian dan caracara yang digunakan dalam menginterpretasikan
temuan. Sarantakos (1998) brapendapat bahwa ada beberapa paradigma dalam ilmu social yaitu:
Paradigma positivis, merupakan pendekatan yang menekankan pada kombinasi antara angka dan logika deduktif dan penggunaan alatalat kuantitatif dalam menginterpretasikan suatu fenomena secara “objektif”.  Menurut positivisme ilmu social dan ilmu alam menggunakan dasar logika yang sama, sehingga dalam mempelajari dan mencari jawaban serta mengembangkan teori menggunakan metode yang sama.
Dalam pendekatan ini, peneliti memulai dengan sebuah hubungan sebab akibat umum yang diperoleh dari teori umum. Kemudian, menggunakan idenya untuk memperbaiki penjelasan tentang hubungan tersebut dalam konteks yang lebih khusus.
Paradigma interpretative, memfokuskan pada sifat subjektif dari dunia social. Tujuan dari pendekatan intepretatif  adalah menganalisis realita social dan bagaimana realita social tersebut terbentuk. Peneliti harus menyelami pengalaman subjektif para pelakunya untuk memahami lingkungan social yang spesifik. Penelitian interpretative tidak menempatkan objektifitas sebagai hal yang terpenting, tetapi untuk memperoleh pemahaman yang mendalam, maka subjektifitas pelakunya harus digali lebih dalam  sehingga memungkinkan terjadinya trade-off antara objektifitas dan kedalaman temuan penelitian (Efferin et al.,2004)
Paradigma critical. pendekatan critical lebih bertujuan untuk memperjuangkan ide peneliti agar membawa perubahan substansial pada masyarakat (Neuman (2003), Penelitian tidak lagi menghasilkan karya tulis ilmiah yang netral/tidak memihak dan bersifat apolitis, tapi lebih bersifat sebagai alat mengubah institusi sosial, cara berpikir, dan perilaku masyarakat ke arah yang diyakini lebih baik.
PARADIGMA DAN PERUMUSAN TEORI
Perbedaan paradigma akan mempengaruhi tujuan penelitian, aspek teoritis yang digunakan dan pendekatan dalam membangun teori Gioia dan Pitre (1990).
Berikut adalah pendekatan yang dgunakan  dalam pengembangan teori :
Paradigma Positif
Paradigma positif juga disebut dengan  paradigma functionalist. Paradigma ini menguji keajegan (reguralities) dan hubungan variabel sosial yang diharapkan dapat menghasilkan generalisasi dan prinsipprinsip yang bersifat universal. Paradigma ini beriorentasi pada upaya untuk mempertahankan status quo dari isu penelitian yang ada. Penelitian dilakukan dengan asumsi bahwa isu sosial sudah ada di luar sana (given) tinggal diteliti/dikonfirmasi sehingga tidak adausaha untuk mengubah isu yang ada. Paradigma ini mencoba mengembangkan teori berdasarkan pendekatan deduktif dengan diawali dengan review atas literature dan mengoperasionalkannya dalam penelitian. Hipotesis kemudian dikembangkan dan diuji dengan menggunakan data yang ada berdasarkan pada analisis statistik. pendekatan ini cenderung mengkonfirmasi, atau merevisi ataumemperluas teori (refinement) melalui analisis hubungan sebab akibat (causal analysis)
Paradigma Interpretive
Dasar dari paradigma interpretative adalah keyakinan bahwa individu (manusia) merupakan mahluk yang secara sosial dan simbolik membentuk dan mempertahankan realita mereka sendiri. (Berger dan Luckmann 1967; Morgan dan Smircich 1980).
Pengembangan teori ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan-pandangan dan menjelaskan tentang peristiwa sosial tertentu sehingga peneliti mampu mengungkap sistem interpretasi dan pemahaman (makna) yang ada dalam lingkungan sosial.
Paradigma Radical Humanist
Tujuan dari paradigma ini adalah untuk membebaskan individu dari eksploitasi, dominasi,dan tekanan yang muncul dari tatanan sosial yang ada, dengan tujuan untuk mengubah tatanan. Pandangan ini sering dinamakan Critical Theory. Critical theory berusaha untuk mengubah struktur yang melekat pada kondisi status quo dan mencoba mengubahnya dengan menunjukkan pada individu bahwa struktur tersebut merugikan pihak lain karena adanya unsur dominasi, tekanan dan eksploitasi.Paradigma ini berusaha mengkritisi dan menjelaskan mengapa  realitas sosial dibentuk dan menanyakan alasan atau kepentingan apa yang melatarbelakangi pembentukan realitas sosial tersebut.
Paradigma Radical Structuralist
Paradigma radical structuralist merupakan paradigma yang didasarkan pada ideologi yang berusaha melakukan perubahan secara radical terhadap realita yang terstruktur
Perumusan teori dalam paradigma ini didasarkan pada model pencarian pengetahuan (modeof inquiry) yang bersifiat kritikal, dialektikal dan historis. Tujuan teori adalah untuk memahami,menjelaskan, mengkritik dan bertindak atas dasar mekanisme struktural yang terdapat dalam dunia sosial atau organisasi dengan tujuan utama melakukan transformasi melalui collective resistence dan perubahan radical (Heydebrand 1983). Proses pengembangan teori dilakukan melalui argumentasi dengan
menyoroti bukti historis bahwa ada dominasi tertentu yang harus diubah dalam struktur masyarakat atau organisasi.

SOURCE: http://tugaskuliahkuan08.blogspot.co.id