Pengertian
kontemplasi, ekstansi, teori renungan dan teori keserasian
Juni 29, 2011
Keindahan yang didasarkan pada selera
seni didukung oleh fakta kekontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menyatakan, merasa, dan menikmati sesuatu yang indah.
apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka
akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu memikat
atau menarik perhatian orang yang melihat, atau pun mendengar. Bentuk di luar
diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni
tari, seni sastra, seni drama dan film atau berupa ciptaan Tuhan, misalnya
pemandangan alam, bunga warna-warni dan lain sebagainya. Apabila
kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kotemplasi
itu adalah faktor pendorong untuk menciptakan keindahan. Sedangkan ekstansi itu
merupakan faktor pendorong untuk merasakan menikmati keindahan karena derajat
kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan
terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Adapun macam-macam Teori
renungan untuk menciptakan karya seni, antara lain :
- Teori Pengungkapan : Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris;
- Teori Metafisik : Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya;
- Teori Psikologis : Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan semacam permainan y menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
Dibawah ini adalah macam -macam
Teori-teori keserasian :
- Teori Objectif dan Teori Subjectif : Teori Objectif menyatakan bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan.Pendukung teori objectif salah satunya adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry;
- Teori Perimbangan : Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.
SOURCES: