Penelitian - Penelitian
deskriptif kualitatif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata
lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah
berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang
lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih
banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. Metode penyelidikan deskriptif
tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Metode ini
menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi ; menyelidiki dengan teknik
survey, interview, angket, observasi, atau dengan teknik test ; studi kasus,
studi komperatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantitatif, studi kooperatif
atau operasional. Bisa disimpulkan bahwa metode deskriptif ini ialah metode
yang menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang
dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang
satu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan
yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang meruncing,
dan sebagainya.
Tujuan
utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau
gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang
fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang
saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang
fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda
dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis
penelitian kualitatif juga berbeda (Rahardjo, 2010).
Setidaknya
ada delapan jenis penelitian kualitatif, yakni etnografi (ethnography), studi
kasus (case studies), studi dokumen/teks (document studies), observasi alami
(natural observation), wawancara terpusat (focused interviews), fenomenologi
(phenomenology), grounded theory, studi sejarah (historical research). Berikut uraian
ringkas tentang masing-masing jenis penelitian itu (Rahardjo, 2010).
Seorang
peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha
menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang
dari objek penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif, peneliti itu sendiri
bertindak sebagai instrumenpenelitiannya; yang mana sebagai instrumen
penelitian peneliti harus memiliki bekal teoridan wawasan yang luas, sehingga
mampu bertanya, menganalisis, memotret danmengkonstruksi situasi sosial yang
diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna (Sugiono:2008). Hal ini juga
diperkuat oleh Margono (2004) yang menyatakan bahwa dengankarakteristik
penelitiannya yang holistik (menyeluruh), peneliti dalam penelitian
kualitatifmemerlukan ketajaman analis (bersifat deskriptif analitik),
objektifitas, sistematik dansistemik sehingga diperoleh ketepatan dalam
interpretasi. Sebab, hakikat dari suatufenomena atau gejala bagi penganut
penelitian kualitatif adalah totalitas atau gestalt.
SUMBER