TEKNIK SAMPEL
Teknik sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sampel. Untuk sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat
berbagai teknik sampling yang dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability
sampling dan Nonprobability sampling (Sugiyono,2011).
Probability sampling adalah merupakan
teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih untuk menjadi anggota sampel. Teknik ini
antara lain sebagai berikut:
1. Simple random sampling
Dikatakan simple (sederhana) karean
pengmbilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
pada populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen.
2. Proportionate stratified random
sampling
Teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota /unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional
3. Disproportionate stratified random
sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan
jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proposional.
4. Cluster sampling (Area sampling)
Teknik sampel daerah digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal
penduduk dari suatu Negara, provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduka
mana yang akan dijadikaan sumber data, maka pengambilan sampelnya didasarkan
daerah populasi yang telah ditentukan.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada di daerah itu sacara sampling juga.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada di daerah itu sacara sampling juga.
Nonprobability
Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Tekniknya antara
lain sebagi berikut:
1. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan
sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
2. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk
menetukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah
(kuota) yang diinginkan. Bila pada pengambilan sampel dilakukan secara kelompok
maka pengambilan sampel dibagi rata sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
3. Sampling Insidental
Sampling Insidental dalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
4. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok untuk
penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melekukan
generalisasi.
5. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan
bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain
sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai
sampel.
6. Snowball Sampling
Snowball sampling dalah teknik
penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola
salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penetuan sampel
pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum
merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencarai orang lain
yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua
orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
SOURCE:
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA, cv.
https://sugithewae.wordpress.com/2012/12/08/teknik-sampling/