Pengumpulan
data
PENELITIAN KUALITATIF
Pertanyaan
yang selalu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah apa, siapa, dimana,
kapan, dan bagaimana. Penelitian kualitatif bertumpu pada triangulation data
yang dihasilkan dari tiga metode: interview, participant observation, dan
telaah catatan organisasi (document records)
telaah catatan organisasi (document records)
a.
Interview
Tujuan
interview adalah mencatat opini, perasaan, emosi, dan hal lain berkaitan dengan
individu dalam organisasi. Data yang diperoleh dari wawancara umumnya berbentuk
pernyataan yang menggambarkan pengalaman, pengetahuan, opini dan perasaan
pribadi. Data ini dapat diperoleh dengan menggunakan metode wawancara standar
yang terskedul (Schedule StandardisedInterview), interview standar tak
terskedul (Non‐Schedule Standardised Interview) atau
interview informal (Non Standardised Interview)
b.
Participant observation
Participant
observation dilakukan dengan cara mengamati dan terlibat secara langsung
perilaku individu dalam setting penelitian
c.
Telaah Organisational Record
Arsip
dan catatan merupakan sumber data yang dapat digunakan untuk mendukung data
dari observasi dan interview,telaah terhadap catatan organisasi dapat
memberikan data tentang konteks historis setting organisasi yang diteliti.
Sumber.
VALIDITAS
DAN RELIABITAS
Penelitian
kualitatif memiliki dua kelemahan utama: (a) Peneliti tidak dapat 100%
independen dan netral dari research setting; (b) Penelitian kualitatif sangat
tidak terstruktur (messy) dan sangat interpretive.
Untuk
meningkatkan kredibilitas studi kasus penelitian kualitatif Creswell dan Miller (2000) menawarkan 9 prosedur
yaitu: triangulation (menggunakan berbagai pendekatan dalam melakukan
penelitian misalnya interview, observasi,dan analisis dokum), disconfirming
evidence (mencari tema dan kategori yang konsisten dan menerapkan proses
tertentu untuk membuktikan ketidakbenaran temuan tersebut), research
reflexivity (peneliti menjelaskan aspek ontology, epistemology, dan asumsi tipe
manusia yang digunakan dalam penelitian), member checking (kembali ke research
setting untuk memverifikasikredibilitas informasi), prolonged engagement in the
field, collaboration, the audit trail, thick and rich description dan peer
debriefing.
ANALISIS
DATA
Dalam
penelitian kualitatif pemilihan
metode
sangat tergantung pada research questions (Baxter and Chua 1998); research
strategies dan theoretical framework (Glaser and Strauss 1967). Untuk melakukan
analisis, peneliti perlu menangkap, mencatat, menginterpretasikan dan
menyajikan informasi. Satu hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah
dalam penelitian kualitatif, analisis data tidak dapat dipisahkan dari data
collection. Oleh karena itu, ketika data mulai terkumpul dari interviews,
observation dan archival sources, analisis data harus segera dilakukan untuk
menentukan pengumpulan data berikutnya
A.
Data Reduction
Data
reduction adalah mengurangi data yang tidak penting sehingga data yang terpilih
dapat diproses ke langkah selanjutnya. Dalam penelitian kualitatif, data yang
diperoleh dapat berupa simbol, statement, kejadian, dan lainnya. Data reduction
yang mencakup kegiatan berikut ini:
a)
Organisasi Data, –Menentukan Kategori, Konsep, Tema dan
Pola (Pattern)
Data
dari interview ditulis lengkap dan dikelompokkan menurut format tertentu Responden dapat ditandai dengan inisial
Dengan cara ini, peneliti dapat mengidentifikasi informasi sesuai pemberi
informasi dengan misalnya jabatan responden. Transkrip hasil interview kemudian
dapat dianalisis dan key points dapat ditandai untuk memudahkan coding dan
pengklasifikasian, Narasi (deskripsi) yang telah diorganisir dapat dikelompokkan
kedalam tema tertentu, dengan menggunakan code. Pengelompokan tema tersebut
harus koheren dengan tujuan penelitian dan keyakinan yang dibuat oleh peneliti
sesuai dengan fenomena penelitian.
b)
Coding Data
Data
yang diperoleh dikelompokkan dan diberi kode untuk melihat kesamaan pola
temuan. Coding harus dilakukan sesuai dengan kerangka teoritis yang
dikembangkan sebelumnya. Tahapan dalam coding data yaitu: 1). Open Coding
(Pemberian kode serta menganalisis dan menentukan berbagai kategori tema). 2). Axial
Coding (menganalisis keterkaitan satu tema dengan tema lainnya: cause &
consequence, condition & interactions, strategy & process dan membuat
“cluster” 3). Selective Coding Scanning data dan coding yang dilakukan
sebelumnya setelah semua data lengkap
B.
Pemahaman (understanding) dan Mengujinya
Proses
ini dapat berupa “pemotongan” data hasil interview dan dimasukkan ke dalam
folder khusus sesuai dengan tema/pattern yang ada. Hasil observasi dan analisis
dokumen dapat dimasukkan ke dalam folder yang sama untuk mendukung pemahaman
atas data hasil interview. Data kemudian dicoba dicari maknanya/diinterpretasi.
Dalam melakukan interpretasi, peneliti harus berpegang pada koherensi antara
temuan interview, observasi dan analisis dokumen
C.
Interpretasi
Hasil
interpretasi kemudian dikaitkan dengan teori yang ada sehingga interpretrasi
tidak bersifat bias tetapi dapat dijelaskan oleh teori tersebut. Untuk memudahkan analisis, peneliti dapat
menggunakan strategi di bawah ini (Neumen 2003):
1)
Narrative (detail kejadian dalam setting)
2)
Ideal types (Bandingkan data kualitatif dengan model kehidupan sosial yang
ideal)
3)
Success approximation (Kaitkan data dengan teori secara berulang‐ulang,
sampai perbedaannya hilang)
4)
Illustrative method (Isi “kotak kosong” dalam teori dengan data kualitatif)
5)
Path Dependency and Contingency (Mulai dengan hasil kemudian lacak balik urutan
kejadian untuk melihat jalur yang menjelaskan kejadian tersebut)
6)
Domain analysis (masukkan istilah‐istilah
asli yang menunjukkan ciri khas obyek yang diteliti)
7)
Analytical Comparison (identifikasi berbagai karakter dan temuan kunci
diperoleh, bandingkan persamaan dan perbedaan karakter tersebut untuk
menentukan mana yang sesuai dengan temuan kunci