Pengertian Silogisme
Penarikan kesimpulan sangat berhubungan
dengan silogisme. Lalu apa itu silogisme? Silogisme adalah suatu proses
penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun atas dua proposisi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Bentuk Silogisme
Telah dikatakan diatas bahwa silogisme
disusun oleh pernyataan dan kesimpulan atau proposisi dan konklusi. Di dalam
proposisi terdapat dua buah premis yaitu premis mayor (premis umum) dan premis
minor (premis khusus).
- Premis Mayor: Pernyataan akan sebuah kelompok tertentu yang di dalamnya terdapat sifat dan ciri tertentu.
- Premis Minor : Pernyataan akan salah satu anggota dari kelompok pada premis mayor.
- Kesimpulan : Berisi tentang pernyataan yang menyatakan salah satu anggota kelompok memiliki kekhususan baik dari sifat dan ciri pada kelompok tersebut.
Jika melihat penjelasan di atas maka
dapat dirumuskan sebagai berikut:
PMa : A=B
PMi : C=A
K : C=B
Contoh 1:
PMa: Semua binatang unggas berkaki dua
PMi: Ayam berkaki dua
K : Ayam adalah binatang unggas
Contoh 2:
PMa : Semua makhluk hidup memerlukan
makanan.
PMi : Tumbuhan adalah makhluk hidup
K : Tumbuhan memerlukan makanan
Contoh 3:
PMa : Semua makanan yang mengandung
bahan pengawet tidak sehat bagi tubuh.
PMi : Mie instan mengandung bahan
pengawet.
K : Mie instan tidak sehat bagi tubuh.
Jenis-jenis Silogisme
Pada dasarnya silogisme dibedakan
menjadi 3 jenis yaitu, Silogisme kategorik, silogisme hipotetik dan silogisme
disyungtif.
1. Silogisme kategorik
Silogisme kategorik adalah silogisme
yang semua proposisi atau pernyataannya berupa kategorik atau dengna kata lain,
silogisme kategorik memiliki premis mayor berupa kategorik yang menjadi
predikat sedangkan premis minor menjadi subjek.
Contoh
PMa : Semua tanaman membutuhkan oksigen
PMi : Pohon adalah tanaman
K : Pohon membutuhkan oksigen
Contoh
PMa : Semua warga negara Indonesia
wajib mengikuti pemilu.
PMi : Michael telah menjadi warga
negara Indonesia
K : Michael wajib mengikuti pemilu.
Contoh
PMa : Mamalia adalah hewan menyusui
PMi : Kambing adalah hewan mamalia
K : Kambing adalah hewan menyusui
2. Silogisme hipotetik
Silogisme hipotetik adalah silogisme
yang semua proposisi atau pernyataannya berupa hipotetik atau dengan kata lain,
silogisme kategorik memiliki premis mayor berupa hipotetik yaitu premis yang
berupa pendapat atau argumen.
Contoh
PMa : Jika masi sakit, Budi tak akan
datang ke sekolah.
PMi : Hari ini Budi masih sakit.
K : Jadi Budi tak berangkat ke sekolah
Contoh
PMa : Jika pengedar narkoba tertangkap
maka akan dihukum mati
PMi : NN adalah pengedar narkoba yang
tertangkap
K : Maka NN akan dihukum mati.
Contoh
PMa : Jika laptopmu rusak, bawa saja
kerumahku untuk ku perbaiki.
PMi : Laptopku tidak rusak
K : jadi, laptopku tak usah dibawa
kerumahmu untuk diperbaiki.
3. Silogisme Disyungtif /
Alternatif
Silogisme disyungtif adalah silogisme
yang premis mayornya berupa keputusan disyungtif, sednagkan premis minornya
bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang
disebut oleh premis mayor.
Contoh
P1 : Heri cerdas atau bodoh
P2 : Heri bodoh
K : Berarti Heri tidak cerdas
Contoh
P1 : Budi bingung untuk mengambil
jurusan Pertanian atau Teknik Mesin
P2 : Budi mengambil jurusan Pertanian
K : Berarti Budi tak mengambil jurusan
Teknik Mesin.
Contoh
P1 : Budi jadi pergi ke Jogja atau
Bandung
P2 : Budi pergi ke Jogja
K : Berarti budi tak jadi pergi ke
Bandung.
Materi tentang silogisme ini harus
dipahami dengan baik karena materi ini kerap kali muncul pada ulangan harian
maupun ulangan akhir semester, Semoga artikel tentang pengertian silosgisme beserta jenis dan contohnya
ini dapat membantu sobat semua. Sampi jumpa dan semoga sukses!