Saturday, May 12, 2018

Karakteristik Aktivitas Penelitian

Karakteristik Aktivitas Penelitian
Terdapat beberapa hal untuk membedakan antara aktivitas penelitian dengan aktivitas yang bukan penelitian atau aktivitas lain pada umumnya, yaitu adalah karakteristiknya. Oleh karena itu, penelitian hendaknya mengandung beberapa karakteristik aktivitas penelitian, antara lain:
1.   Penelitian harus sistematis
Penelitian merupakan suatu aktivitas yang terstruktur, mengandung unsur-unsur yang merupakan butir-butir pemikiran dan aktivitas. Unsur-unsur tersebut harus diungkapkan secara runtun dan bertahap, sehingga terlihat jelas alur pikirannya dan mudah dipahami oleh pembaca.
2.   Penelitian harus logis dan rasional
Penelitian memiliki alur pikir yang benar, adanya kesesuaian antara instrumen, prosedur penelitian yang digunakan dengan hasil penelitian yang diperoleh, sehingga memiliki alur pikir yang benar dan bisa dinalar. Setiap pilihan dan keputusan harus logis dan rasional serta memiliki ukuran.
3.   Penelitian harus empiris
Penelitian harus berkenaan dengan dunia nyata yang dapat di observasi dengan indera, dan tidak bersifat umum atau mengambang. Hal ini disebabkan karena wilayah ilmu pengetahuan berada pada ruang lingkup pengalaman manusia. Hal-hal yang berada di luar pengalaman manusia, tidak bisa dijangkau oleh ilmu pengetahuan.
Contoh misalnya berbicara mengenai hari kiamat, surga, neraka, malaikat dan lainnya. Tentunya hal ini tidak bisa diserahkan kepada ilmu pengetahuan untuk melakukan pengujian, atau melakukan observasi pada hal-hal tersebut. Sekali lagi karena hal itu di luar pengalaman manusia.
4.   Penelitian bersifat reduktif
Penelitian harus dapat mereduksi bahkan menghilangkan keraguan menjadi ‘kepastian’, dari ketidaktahuan atau ketidakjelasan suatu objek menjadi jelas. Untuk hal ini, perlu dijelaskan lebih jauh. Satu hal yang perlu garis bawahi bahwa ilmu pengetahuan tidak menjanjikan kepastian dan kebenaran yang absolut.
Ilmu pengetahuan hasil dar kajian penelitian, hanya mengarahkan manusia untuk berani menyangsikan segala hal secara objektif berdasarkan hasil penelitian suka atau suka. Termasuk hal-hal yang paling fundamental yang selama ini kita yakini benar.
5.   Penelitian bersifat replicable
Penelitian harus dapat diteliti ulang dan dapat dipahami untuk dapat digunakan hasil penelitiannya untuk kepentingan manusia. Dalam dunia ilmu pengetahuan, tentu tidak ada akhir dari suatu pencarian karena disebabkan dunia semakin berkembang dan masalah yang dihadapi manusia semakin kompleks.
Oleh karenanya, kajian demi kajian perlu dilakukan terus untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang kompleks tersebut.
6.   Penelitian harus memiliki kegunaan
Penelitian harus memiliki kegunaan praktis dalam arti mampu memberi rekomendasi, saran kepada komunitas, kelompok atau institusi atau mempunyai manfaat akademik atau teoritik untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

SOURCE : http://www.sharingid.com/
 

Karaterisik Penelitian

Banyak orang berfikir dan kemudian beranggapan, bahwa seseorang yang datang, melihat secara cermat suatu peristiwa, dan kemudian maelaporkannya kepada orang lain dikatakan dia telah melakukan penelitian[23]. Demikian pula dengan seseorang guru tersebut, kemudian mencatat hasil tatap muka tersebut, dikatakan bahwa ia telah melakukan penelitian.
Anggapan tersebut kurang tepat, kedua contoh tersebut belum bisa dikatakan sebagai penelitian. Karena tidak semua kegiatan pengamatan secara cermat, untuk mengambil data dan melaporkannya dapat dikatakan sebagai penelitian. Yang perlu diketahui, bahwa penelitian memang mengandung unsur-unsur kegiatan seperti di atas, yaitu datang ke tempat penelitiasn, melakukan wawancara, dan sebagainya. Kegiatan tersebut masih perlu ditambah beberapa kegiatan penting lainya seperti melakukan kajian ilmiah dan menetapkan aturan metodologi penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahannya.
Agar permasalahannya memiliki gambaran yang komprehensif tentang suatu kegiatan penelitian, berikut ini akan ditampilkan secara singkat beberapa karakteristik pentingnya penelitian.


1) Mempunyai tujuan penelitian. Tujuan penelitian adalah penting dalam setiap kegiatan penelitian. Kegiatan sesibuk dan seesukar apapun hanya dapat disebut bersibuk-sibuk, jika mereka tidak mepunyai tujuan. Peranan tujuan adalah memberikan target dan arah yang hendak di capai dan bagi seorang peneliti dapat digunakan tolok ukur dan penilaian ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.


2) Mencangkup kegiatan pengumpulan data baru. Seorang peniliti yang tidak terjun dan mencari data di lapangan, tidak melakukan pengumpulan data, tidak melakukan pengamatan serta pengontrolan terhadap objek yang diteliti maka kegiatan yang dilaporkan tidak dapat dikategorikan sebagai kegiatan poenelitian.


3) Mencangkup kegiatan yang terencana dan sistematis. Kegiatan perencanaan penelitian yang baik adalah sudah direncanakan secara sistematis sejak tahap awal atau ditentukannya permasalahannya penelitian dengan pembimbiung atau sesama peneliti.
SOURCE :  https://smjsyariah89.wordpress.com