Karakteristik
Aktivitas Penelitian
Terdapat beberapa hal untuk membedakan
antara aktivitas penelitian dengan aktivitas yang bukan penelitian atau
aktivitas lain pada umumnya, yaitu adalah karakteristiknya. Oleh karena
itu, penelitian hendaknya mengandung beberapa karakteristik aktivitas
penelitian, antara lain:
1.
Penelitian
harus sistematis
Penelitian merupakan suatu aktivitas
yang terstruktur, mengandung unsur-unsur yang merupakan butir-butir pemikiran
dan aktivitas. Unsur-unsur tersebut harus diungkapkan secara runtun dan
bertahap, sehingga terlihat jelas alur pikirannya dan mudah dipahami oleh
pembaca.
2.
Penelitian
harus logis dan rasional
Penelitian memiliki alur pikir yang
benar, adanya kesesuaian antara instrumen, prosedur penelitian yang digunakan
dengan hasil penelitian yang diperoleh, sehingga memiliki alur pikir yang benar
dan bisa dinalar. Setiap pilihan dan keputusan harus logis dan rasional serta
memiliki ukuran.
3.
Penelitian
harus empiris
Penelitian harus berkenaan dengan dunia
nyata yang dapat di observasi dengan indera, dan tidak bersifat umum atau
mengambang. Hal ini disebabkan karena wilayah ilmu pengetahuan berada pada
ruang lingkup pengalaman manusia. Hal-hal yang berada di luar pengalaman
manusia, tidak bisa dijangkau oleh ilmu pengetahuan.
Contoh misalnya berbicara mengenai hari
kiamat, surga, neraka, malaikat dan lainnya. Tentunya hal ini tidak bisa
diserahkan kepada ilmu pengetahuan untuk melakukan pengujian, atau melakukan observasi
pada hal-hal tersebut. Sekali lagi karena hal itu di luar pengalaman manusia.
4.
Penelitian
bersifat reduktif
Penelitian harus dapat mereduksi bahkan
menghilangkan keraguan menjadi ‘kepastian’, dari ketidaktahuan atau
ketidakjelasan suatu objek menjadi jelas. Untuk hal ini, perlu dijelaskan lebih
jauh. Satu hal yang perlu garis bawahi bahwa ilmu pengetahuan tidak menjanjikan
kepastian dan kebenaran yang absolut.
Ilmu pengetahuan hasil dar kajian
penelitian, hanya mengarahkan manusia untuk berani menyangsikan segala hal
secara objektif berdasarkan hasil penelitian suka atau suka. Termasuk hal-hal
yang paling fundamental yang selama ini kita yakini benar.
5.
Penelitian
bersifat replicable
Penelitian harus dapat diteliti ulang
dan dapat dipahami untuk dapat digunakan hasil penelitiannya untuk kepentingan
manusia. Dalam dunia ilmu pengetahuan, tentu tidak ada akhir dari suatu
pencarian karena disebabkan dunia semakin berkembang dan masalah yang dihadapi
manusia semakin kompleks.
Oleh karenanya, kajian demi kajian
perlu dilakukan terus untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang kompleks
tersebut.
6.
Penelitian
harus memiliki kegunaan
Penelitian harus memiliki kegunaan
praktis dalam arti mampu memberi rekomendasi, saran kepada komunitas, kelompok
atau institusi atau mempunyai manfaat akademik atau teoritik untuk pengembangan
ilmu pengetahuan.
SOURCE : http://www.sharingid.com/
Karaterisik
Penelitian
Banyak
orang berfikir dan kemudian beranggapan, bahwa seseorang yang datang, melihat
secara cermat suatu peristiwa, dan kemudian maelaporkannya kepada orang lain
dikatakan dia telah melakukan penelitian[23]. Demikian pula dengan seseorang
guru tersebut, kemudian mencatat hasil tatap muka tersebut, dikatakan bahwa ia
telah melakukan penelitian.
Anggapan
tersebut kurang tepat, kedua contoh tersebut belum bisa dikatakan sebagai
penelitian. Karena tidak semua kegiatan pengamatan secara cermat, untuk
mengambil data dan melaporkannya dapat dikatakan sebagai penelitian. Yang perlu
diketahui, bahwa penelitian memang mengandung unsur-unsur kegiatan seperti di
atas, yaitu datang ke tempat penelitiasn, melakukan wawancara, dan sebagainya.
Kegiatan tersebut masih perlu ditambah beberapa kegiatan penting lainya seperti
melakukan kajian ilmiah dan menetapkan aturan metodologi penelitian yang tepat
dan sesuai dengan permasalahannya.
Agar
permasalahannya memiliki gambaran yang komprehensif tentang suatu kegiatan
penelitian, berikut ini akan ditampilkan secara singkat beberapa karakteristik
pentingnya penelitian.
1) Mempunyai tujuan penelitian. Tujuan penelitian adalah penting dalam setiap kegiatan penelitian. Kegiatan sesibuk dan seesukar apapun hanya dapat disebut bersibuk-sibuk, jika mereka tidak mepunyai tujuan. Peranan tujuan adalah memberikan target dan arah yang hendak di capai dan bagi seorang peneliti dapat digunakan tolok ukur dan penilaian ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2) Mencangkup kegiatan pengumpulan data baru. Seorang peniliti yang tidak terjun dan mencari data di lapangan, tidak melakukan pengumpulan data, tidak melakukan pengamatan serta pengontrolan terhadap objek yang diteliti maka kegiatan yang dilaporkan tidak dapat dikategorikan sebagai kegiatan poenelitian.
SOURCE : https://smjsyariah89.wordpress.com
3) Mencangkup kegiatan yang terencana dan sistematis. Kegiatan perencanaan penelitian yang baik adalah sudah direncanakan secara sistematis sejak tahap awal atau ditentukannya permasalahannya penelitian dengan pembimbiung atau sesama peneliti.