15 Pengertian
Studi Kasus Menurut Para Ahli
Istilah
studi kasus mungkin sudah tidak asing lagi dalam benak kita, terlebih jika kita
menggeluti bidang akademik yang membuat familiar akan salah satu jenis
penelitian yang satu ini. Studi kasus cukup sering digunakan sebagai metode
penelitian suatu fenomena dan termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif.
Pembahasan kali ini akan mengulas berbagai pengertian studi kasus menurut para
ahli beserta sumber terpercaya lainnya. (Baca juga: Karakteristik Komunikasi Massa)
1.
Yin
Pengertian
pertama mengenai studi kasus datang dari Yin (1996), yang menggambarkan studi
kasus sebagai proses pencarian pengetahuan yang empiris guna menyelidiki dan
meneliti berbagai fenomena dalam konteks kehidupan nyata. Yin kemudian
menambahkan bahwa pendekatan studi kasus dapaat diterapkan jika batas antara
fenomena dan konteks kehidupan nyata terlihat samar atau tidak terlihat dengan
jelas serta ada berbagai sumber yang dapat dijadikan acuan bukti dan penggalian
informasi. (Baca juga: Komunikasi Terapeutik dalam Keperawatan)
2.
Pollit & Hungler
Pollit
& Hungler (1990) menjelaskan bahwa fokus studi kasus terletak pada
penentuan dinamika mengenai pertanyaan lebih lanjut mengapa seseorang berpikir,
melakukan sesuatu, atau bahkan mengembangkan diri. Fokus ini dinilai oleh
Pollit & Hungler penting dalam studi kasus karena dibutuhkan analisis yang
intensif, bukan berfokus pada status, kemajuan, tindakan, atau pikiran yang
dimilikinya. (Baca juga: Sistem
Pers di Indonesia)
3.
W.S. Winkel & Sri Hastuti
Mengacu
pada pengertian yang dibuat oleh W.S. Winkel dan Sri Hastuti (2006), studi
kasus dilihat dari sisi bimbingan pendidikan dan konseling siswa yang mempelajari
keadaan serta perkembangan siswa secara mendalam juga lengkap. Studi kasus ini
dilakukan oleh guru atau pendidik yang bersangkutan untuk memahami siswa
sebagai individu dengan lebih mendalam guna membantu perkembangan siswa
tersebut kedepannya. (Baca juga: Teori Semiotika Ferdinand De Saussure)
4.
Susilo Rahardjo & Gudnanto
Masih
dalam ranah bimbingan dan perkembangan diri, Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011)
menyatakan bahwa studi kasus merupakan metode yang diterapkan untuk memahami
individu lebih mendalam dengan dipraktekkan secara integratif dan komprehensif.
Hal ini dilakukan supaya peneliti bisa mengumpulkan dan mendapatkan pemahaman
yang mendalam mengenai individu yang diteliti, berikut masalah yang dihadapi
supaya dapat terselesaikan dan membuat diri individu tersebut berkembang lebih
baik. (Baca juga: Jurnalistik
Televisi)
5.
Bimo Walgito
Studi
kasus menurut Bimo Walgito (2010) adalah metode yang bertujuan untuk
mempelajari dan menyelidiki suatu kejadian atau fenomena mengenai individu,
seperti riwayat hidup seseorang yang menjadi objek penelitian. Bimo Walgito
juga menambahkan bahwa dibutuhkan banyak informasi dan integrasi data yang
diperoleh dari metode lain guna mendapatkan informasi mendalam pada metode
studi kasus yang dilakukan. (Baca juga: Model
Komunikasi)
6.
Tellis
Menurut
Tellis (1997), metode studi kasus memiliki unit analisis yang lebih mengacu
pada sistem tindakan yang dilakukan dibanding pada individunya sendiri atau
suatu lembaga tertentu. Tellis juga menekankan bahwa unit analisis tersebut
merupakan hal yang kritikal dalam penerapan studi kasus dan dapat bervariasi
antara individu atau lembaga. (Baca juga: Jenis Metode Penelitian Kualitatif)
7.
Feagin, Orum, & Sjoberg
Ketiga
ahli ini menyatakan bahwa studi kasus adalah metode penelitian yang
bersifat multi-perspectival analyses, yaitu peneltiian yang
membutuhkan adanya analisa dari berbagai sudut pandang dan bukan berfokus pada
individu yang menjadi objek penelitian saja. Peneliti juga perlu memperhatikan
aspek-aspek lain seperti kelompok yang relevan dengan individu terkait dan
memiliki interaksi satu sama lain, untuk dapat memberikan kekuatan pada mereka
yang lebih lemah (powerless) dan tidak bisa menyampaikan pendapat (voiceless). (Baca
juga: Teori Komunikasi Kelompok)
8.
Aziz S.R.
Menurut
Aziz S.R (2003), studi kasus merupakan metode penelitian mengenai individu,
lembaga, atau unit sosial tertentu dalam kurun waktu yang ditentukan serta
berupa fenomena yang ada dan terjadi nyata dalam konteks kehidupan. (Baca
juga: Teknik Dasar Fotografi)
9.
Kumar
Kumar
(1999) menjabarkan studi kasus sebagai suatu metode pendekatan dan penelitian
sosial yang melakukan analisis suatu kasus dari individu dengan teliti dan
lengkap guna memberikan hasil analisa yang intensif dalam meneliti fenomena
sosial yang ada. Studi kasus juga disebut oleh Kumar sebagai pendekatan dan
penelitian yang memiliki lebih banyak rincian dalam melakukan analisisnya, yang
justru sering dilewatkan dalam metode penelitian lainnya. (Baca juga: Konvergensi
Media)
10.
Surachrnad
Studi
kasus dijelaskan oleh Surachrnad (1982) sebagai pendekatan penelitian yang
berfokus dan memperhatikan dengan seksama suatu kasus dengan intensif dan
rinci, dengan penggalian informasi dan analisa secara mendalam. (Baca
juga: Etnografi Komunikasi)
11.
Bogdan & Bikien
Metode
penelitian studi kasus menurut Bogdan & Bikien (1982) adalah suatu
penelitian dengan melakukan pengujian secara rinci atas sesuatu, baik individu
(orang), latar, pembukuan dan penyimpanan dokumen, atau bahkan peristiwa
tertentu. (Baca juga: Analisis
Framing)
12.
Ary, Jacobs & Razavieh
Studi
kasus dijelaskan oleh ketiga ahli ini (1985) sebagai metode penelitian yang
bertujuan menguji individu, lembaga, atau unit tertentu secara mendalam dengan
menemukan semua variabel yang berperan penting pada objek yang diteliti
tersebut. (Baca juga: Nilai Berita)
13.
Stake
Stake
(2006) memaparkan studi kasus sebagai metode penelitian yang memiliki tujuan
penting dalam meneliti dan mengungkap keunikan serta kekhasan karakteristik
yang terdapat dalam kasus yang diteliti, dimana kasus tersebut menjadi penyebab
mengapa penelitian dilakukan. Stake menambahkan bahwa karena itulah dalam
penelitian studi kasus perlu dilakukan penggalian informasi dan analisis
mendalam mengenai segala hal yang berkaitan dengan kasus, baik sifat, kegiatan,
sejarah, kondisi lingkungan dan fisik, fungsi, dan lain sebagainya. (Baca
juga: Strategi Komunikasi Pemasaran)
14.
Van Wynsberghe & Khan
Menurut
Van Wynsberghe & Khan (2007), studi kasus adalah metode penelitian yang
bertujuan untuk menyajikan laporan kepada pembaca mengenai bagaimana rasanya
terlibat dalam suatu kejadian dan menjadi bagian di dalamnya dengan hasil
analisis yang rinci dan mendalam mengenai suatu kasus atau kejadian yang
diteliti. Karena itulah, kedua ahli tersebut menambahkan bahwa dalam studi
kasus sangat perlu dilakukan penggalian informasi dan analisis yang rinci dan
tentunya hati-hati dalam penggambaran kejadian yang akan dituangkan sebagai
bentuk gambaran dari realita dan fenomena sosial yang ada. (Baca
juga: Metode Penelitian Komunikasi)
15.
Creswell
Menurut
Creswell (1988), studi kasus merupakan penelitian yang mengeksplorasi suatu
sistem yang terikat atau sebuah kasus (atau bisa jadi beberapa kasus) yang
terjadi selama kurun waktu tertentu melalui pengumpulan data yang mendalam dan
terperinci dari berbagai sumber informasi yang dapat dipercaya kebenaran
persaksiannya. Pengumpulan informasi dalam studi kasus menurut Creswell dapat
dilakukan dengan melakukan wawancara pada informan, observasi lapangan
langsung, serta berbagai dokumen serta laporan yang sudah ada sebelumnya dan
bahan materi berbentuk audivisual. (Baca juga: Komunikai
Non-Verbal)
Demikianlah
pembahasan mengenai berbagai pengertian metode penelitian studi kasus menurut
para ahli. Semoga pembahasan ini dapat banyak berguna bagi Anda yang sedang
mencari informasi mengenai pengertian studi kasus dan penelitian ilmiah secara
umum. Semoga bermanfaat!
SUMBER